Rabu, 07 Maret 2012

Motif Batik Lasem Aseman

Batik Lasem Aseman adalah Batik Tulis Lasem yang motifnya mengedepankan stailisasi ornamen flora asam, khususnya keunikan daun asam. Biasanya ornamen daun asem diharmonisasikan dengan stailisasi ornamen fauna maupun flora lain.

Batik Lasem Aseman termasuk salah satu motif Batik Lasem yang populer di kalangan pecintan batik nusantara, karena keberadaan Batik Lasem Aseman bisa diterima di berbagai kalangan.

Wajar jika Batik Lasem Aseman acap dibuat dengan bahan katun prima, primis, bahkan sutera dengan tampilan satu warna, dua warna, ataupun tiga warna.

Detail batikan Batik Lasem Aseman ada yang biasa dan ada juga yang halus luar biasa. Kesemuanya memiliki nilai artistik tersendiri, karena nilai seni selalu tergantung pada intepretasi.

Motif Batik Lasem Krecak

Batik Lasem Krecak adalah Batik Tulis Lasem yang mengeksplorasi keindahan batu krecak atau pecahan batu sebagai ornamen motif. Stailisasi ornamen krecak biasanya diharmonisasikan dengan stailisasi ornamen flora, fauna, dan benda-benda lainnya.

Ornament krecak, ada juga yang menyebut watu pecah, acap menjadi motif utama Batik Lasem. Dominasi stailisasi ornament krecak menjadi focus keindahan Batik Lasem.

Tapi tak jarang, stailisasi ornament krecak menjadi motif pelengkap. Ornament krecak cukup menjadi isen-isen maupun motif dibagian tumpal (tepi ujung) Batik Lasem.

Uniknya, dimanapun ornament krecak diposisikan, ternyata mampu memperindah motif Batik Lasem. Wajar jika ornament krecak mampu eksis sebagai salah satu motif Batik Lasem yang digemari para pecinta batik nusantara.

Kemunculan Batik Lasem motif krecak konon ada kaitannya dengan pembuatan jalan Daendels, yakni jalan yang dibuat atas perintah Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Daendels yang berkuasa di Hindia Belanda antara tahun 1808 hingga 1811.

Jalan Daendels merentang sepanjang 1000 km menyusuri bagian utara pulau Jawa dan sebagian besarnya menyusuri pantai utara laut Jawa. Jalan ini kini lebih dikenal sebagai jalan pantura (pantai utara). Salah satu daerah yang dilintasi jalan Daendels adalah Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Ada kisah duka rakyat saat tereksploitasi dalam proyek pembuatan jalan pantura ini. Rakyat diperlakukan tidak manusiawi. Dalam kondisi yang tidak layak, rakyat bekerja keras menjiwa dalam bebatuan krecak untuk menyelesaikan proyek jalan spektakuler ini.

Pergulatan jiwa rakyat dalam cambukan kerasnya pecahan batu krecak ini memicu keprihatinan seniman Batik Lasem. Mereka tak kuasa menggelar aksi protes, kecuali gerakan simpatik artistik melalui disain stailisasi ornamen krecak dalam motif Batik Lasem.

Batik Lasem Krecak menjadi langkah menata asa untuk menisbikan eksploitasi dan kekerasan, sekaligus mensejatikan keindahan, yakni memanusiakan manusia (rakyat) dalam egalitarian, kemakmuran, dan perdamaian.

Motif Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi

Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi adalah motif inovatif  yang semakin memperkaya kenekaragaman motif Batik Lasem. Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi juga menjadi bukti nyata betapa indahnya pembauran budaya Cina dan Jawa di Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Ide dasar motif Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi adalah stailisasi ornamen aneka ragam bunga, puspa, sekar, atau flower. Motif sekar jagad ini sudah mengakar dalam ranah seni batik. So, wajar jika eksistensi motif  sekar jagad begitu dominatif dalam keanekaragaman Batik Tulis Lasem.

Menyadari tidak mampu menisbikan motif sekar jagad, pembatik Batik Lasem selalu mengasah diri meningkatkan kreativitas untuk mendobrak stagnasi motif sekar jagad. Hasilnya? Salah satunya jadilah Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi.

Sigit Witjaksono (82 th) adalah kreator Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi. Pengerajin batik keturunan Cina ini memasukan unsur seni sinografi ke dalam Batik Lasem Sekar Jagad.

Stailisasi huruf-huruf Cina diharmonisasikan ke dalam stailisasi ornamen aneka bunga. Akumulasi stailisasi aneka sekar dan sinografi ini dipercantik dengan adonan kombinasi warna khas merah, biru/ungu, soga, hijau gasak, dan hitam. Jadilah, Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi yang indah mempesona.

Visi pesan Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi mudah dicerna, karena  motif ini tidak berkutat pada simbolisasi kaku dan multitafsir.

Sinografi berupa kalimat-kalimat mutiara atau pepatah arif Cina, mampu mempertegas pesan motif Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi, misalnya pesan tentang panjang umur, kesehatan, keselamatan, keberhasilan, persaudaraan, dan perdamaian.

Masyarakat pun merespon positif Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi.  Terbukti,  Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi kini menjadi salah satu batik yang sedang in. lasembatikart.com mencatat, permintaan terhadap Batik Lasem Sekar Jagad Sinografi terus meningkat. Informasi pemesanan batik lasem sekar jagad silahkan anda klik Sentra Batik Lasem

Selasa, 06 Maret 2012

Macam Motif Batik Lasem

Batik lasem saat ini sudah mempunyai banyak motif pada tahun 2011 batik lasem telah memiliki 200 motif baik yang sudah dipatenkan atau yang belum dipatenkan diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Motif Batik Lasem Bledakan Burung
  • Motif Batik Lasem Bledakan Flora
  • Motif Batik Lasem Bledakan Kukilo
  • Motif Batik Lasem Bola Dunia
  • Motif Batik Lasem Buah
  • Motif Batik Lasem Bunga
  • Motif Batik Lasem Burung
  • Motif Batik Lasem Delima
  • Motif Batik Lasem Esthe
  • Motif Batik Lasem Fauna Laut
  • Motif Batik Lasem Gajah
  • Motif Batik Lasem Geblok Kasur
  • Motif Batik Lasem Gunung Ringgit
  • Motif Batik Lasem Hewan Laut
  • Motif Batik Lasem Kawung
  • Motif Batik Lasem Kijang
  • Motif Batik Lasem Kipas
  • Motif Batik Lasem Krecakan
  • Motif Batik Lasem Kupu-kupu
  • Motif Batik Lasem Legenda
  • Motif Batik Lasem Lerek Blarakan
  • Motif Batik Lasem Lerekan
  • Motif Batik Lasem Lok Can
  • Motif Batik Lasem Naga
  • Motif Batik Lasem Nyuk Pitu
  • Motif Batik Lasem Oriental
  • Motif Batik Lasem Pagi Sore
  • Motif Batik Lasem Parang
  • Motif Batik Lasem Payung
  • Motif Batik Lasem Sekar Jagad
  • Motif Batik Lasem Tiga Negeri
Informasi produk batik lasem silahkan kunjungi Sentra Batik Lasem

Motif Batik Lasem Sekar Jagad

Motif Batik Lasem Sekar Jagad menggambarkan keanekaragaman dunia bunga dan tumbuhan. Melukiskan beberapa flora di sekitar kita seperti melati, padi, kentang, kawung dan lainnya. Setiap desain dibalut dengan cara tambalan atau patchwork dengan desain yang tidak simetris (asimetris).
Motif ini terdapat di beberapa daerah, dengan interpretasi khas yang bervariasi. Batik motif sekar jagat yang dibuat Tasikmalaya banyak menggunakan warna merah muda dan coklat. Di batik Solo, Yogya, atau Cirebon Pekalongan Lasem dan batik pesisir lainnya, motif ini juga dikembangkan sesuai ciri khas mereka masing-masing.

Faktor Penentu Motif Batik Lasem

Pengaruh budaya Tionghoa terlihat jelas pada motif burung Hong, banji, bunga seruni, dan liong. Motif-motif itu dicipta oleh Na Li Ni dan menjadi ciri yang sangat khas dan unik dari batik Lasem hingga saat ini.
Kisah percintaan Sam Pek Eng Tay, alias legenda klasik dari Negeri Cina, juga pernah menjadi motif yang cukup populer pada batik Lasem.
Selain motif-motif tersebut, terdapat beberapa nama motif batik Lasem yang terkenal, seperti motif Watu Pecah, Naga Kricak, Ceplok Piring, Sekar Jagat, Kawung Lerek Sekar paksi, serta Terang Bulan.
Batik Lasem juga mendapat pengaruh dari motif batik Solo dan Yogyakarta. Ornamen kawung dan parang kerap ditemui dalam batik Lasem.

Motif Batik Lasem Kendoro Kendiri

Motif batik lasem kendoro-kendiri adalah salah satu motif batik lasem yang sudah di patenkan di HAKI. jadi motif batik lasem kendoro kendiri tidak bisa di tiru oleh siapa pun. diantara motif batik lasem yang sudah dipatenkan juga antara lain batik lasem motif latohan abangan, batik lasem motif parang sekar es teh, batik lasem sekar jagad lasem sekar jagad, Batik Lasem motif pasiran, dan batik lasem motif lerek lung-lung-an. "Motif yang sudah dipatenkan itu didominasi warna merah marun, biru, cokelat, dan ungu. Sementara motif yang akan kembali dipatenkan juga masih akan mengusung warna cerah,"

Motif Batik Lasem

Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, bekerja sama dengan sejumlah pengusaha batik akan kembali mematenkan lima motif batik Lasem. Dengan demikian akan ada 25 motif batik lasem yang dipatenkan. Saat ini sudah 20 dari 200 motif batik Lasem yang dipatenkan melalui Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
 
"Pada 2012 kami akan kembali mengajukan paten untuk lima motif batik tulis lasem. Lima motif batik itu antara lain motif bilah bambu dan garuda," kata Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang Sudirman, di Rembang, Minggu (2/1/0/2011).
Menurut dia, biaya pengajuan hak paten itu sebagian besar akan ditanggung pemerintah daerah. Ia menyebutkan biaya paten untuk satu motif sebesar sekitar Rp 1,5 juta. Pemerintah Kabupaten Rembang menanggung sebagian besar biaya itu dan sisanya ditanggung pengusaha batik. Namun Sudirman tidak menyebutkan berapa persen biaya yang ditanggung oleh pemerintah kabupaten namun lebih banyak. Ia menjelaskan dengan pematenan itu, pihaknya berharap motif batik lasem tidak diklaim daerah atau negara lain.
"Selain itu, pematenan mempermudah pemasaran batik di pasar internasional. Pasalnya, setiap kali membeli batik, pembeli dari luar negeri kerap menanyakan motif batik itu sudah dipatenkan atau belum," kata Sudirman.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, motif batik yang dipatenkan antara lain motif kendoro-kendiri ukel, latohan abangan, parang sekar es teh, lasem sekar jagad, lasem pasiran, dan lasem lerek lung-lung-an. "Motif yang sudah dipatenkan itu didominasi warna merah marun, biru, cokelat, dan ungu. Sementara motif yang akan kembali dipatenkan juga masih akan mengusung warna cerah,"